Focal Length Lensa Itu Penting, Yuk Simak Penjelasanya.

Focal Length Lensa Itu Penting, Yuk Simak Penjelasanya.

Halo Siuluk! Selamat datang di dunia fotografi! Salah satu kunci penting dalam fotografi adalah memahami focal length atau panjang fokus lensa. Yuk, kita bahas dengan lebih detail agar kamu bisa memilih lensa yang tepat untuk foto-foto kamu!

Apa Itu Focal Length?

Focal length adalah jarak dari lensa ke sensor kamera ketika objek yang difoto berada dalam fokus. Diukur dalam milimeter (mm), panjang fokus ini mempengaruhi dua hal utama: sudut pandang dan kedalaman bidang. Semakin kecil angka mm, semakin lebar sudut pandang lensa, dan sebaliknya.

Ukuran Sensor: APS-C dan Full Frame

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang lensa, penting untuk memahami ukuran sensor kamera, karena ini memengaruhi cara lensa bekerja:

  1. Sensor APS-C: Ukuran ini biasanya sekitar 22mm x 15mm. Lensa pada kamera dengan sensor APS-C memiliki faktor crop sekitar 1.5x. Jadi, lensa 50mm di kamera ini sebenarnya berfungsi seperti lensa 75mm di full frame. Cocok untuk potret dan foto jarak menengah.
  2. Sensor Full Frame: Ukuran sensor ini lebih besar, sekitar 36mm x 24mm. Dengan full frame, focal length yang tertera adalah yang kamu dapatkan. Jadi, lensa 50mm di full frame memang setara dengan 50mm, memberikan perspektif yang alami.

Focal Length yang Sering Digunakan

Berikut adalah beberapa ukuran focal length yang sering digunakan beserta kegunaannya:

  • 18-55mm (Wide to Standard Zoom): Ini adalah lensa kit yang umum, ideal untuk berbagai jenis fotografi seperti landscape, portrait, dan street photography. Rentang ini memberikan fleksibilitas untuk mengambil gambar dalam berbagai kondisi.
  • 35mm (Prime Lens): Lensa ini adalah pilihan yang bagus untuk street photography dan portrait. Dengan sudut pandang yang lebih lebar dari 50mm, 35mm memberikan hasil yang natural, tetapi masih cukup baik untuk potret.
  • 50mm (Prime Lens): Dikenal sebagai “nifty fifty”, ini lensa favorit banyak fotografer. Memberikan perspektif mirip dengan mata manusia, sangat bagus untuk portrait dan memberikan efek bokeh yang menawan di latar belakang.
  • 70-200mm (Telephoto Zoom): Lensa ini sangat bagus untuk foto jarak jauh, seperti di event olahraga atau potret dengan latar belakang blur yang indah. Memungkinkan kamu untuk mengambil foto dengan komposisi yang lebih bervariasi tanpa harus mendekat.
  • 10-18mm (Ultra Wide Angle): Cocok untuk landscape dan arsitektur. Lensa ini bisa menangkap banyak pemandangan, tetapi juga bisa menyebabkan distorsi, terutama di tepi gambar.

Distorsi dan Kekurangan Lensa Wide

Lensa wide angle (seperti 10-18mm) memang sangat menarik untuk foto pemandangan, tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Distorsi pada Wajah: Ketika kamu menggunakan lensa wide angle untuk memotret orang, wajah bisa terlihat lebih lebar dan tidak proporsional, terutama jika kamu mendekat. Ini sering disebut sebagai “distorsi wajah”. Jadi, untuk potret, lensa 35mm atau 50mm lebih disarankan agar wajah terlihat lebih natural.
  • Lengkung pada Gambar: Lensa wide juga bisa menyebabkan lengkungan atau ‘barrel distortion’, di mana garis lurus di tepi foto tampak melengkung. Ini bisa mengganggu, terutama jika kamu memotret arsitektur.

Focal Length dan Mata Manusia

Mata manusia biasanya setara dengan focal length sekitar 50mm pada sensor full frame. Ini artinya, foto yang diambil dengan lensa 50mm memberikan perspektif yang sangat mirip dengan apa yang kita lihat secara alami. Inilah sebabnya mengapa lensa ini sangat populer di kalangan fotografer.

Kesimpulan

Nah, Siuluk! Memahami focal length dan ukuran sensor sangat penting dalam fotografi. Dengan pengetahuan ini, kamu bisa memilih lensa yang tepat untuk setiap momen. Cobalah berbagai lensa dan lihat mana yang paling cocok untuk gaya fotografi kamu. Selamat belajar dan jangan ragu untuk bereksperimen! 📸✨

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *