Cotton Combed adalah bahan kaos yang berasal dari 100% serat kapas murni. Namanya diambil dari proses produksinya, yaitu combing, atau penyisiran. Dalam proses ini, serat-serat kapas yang pendek dan kotoran dipisahkan agar hanya tersisa serat panjang yang lembut dan kuat. Hasil akhirnya adalah kain yang sangat halus, ringan, dan nyaman dipakai. Bahan ini juga menyerap keringat dengan baik, cocok banget buat iklim tropis seperti di Indonesia.
Kaos adalah salah satu fashion andalan anak muda. Simpel, nyaman, dan bisa masuk ke berbagai gaya. Tapi nggak semua kaos itu sama. Salah satu jenis kaos yang banyak digemari karena kualitas dan kenyamanannya adalah kaos berbahan Cotton Combed. Sebelum membahas cara merawatnya, kita perlu kenalan dulu sama bahan ini.
Cotton Combed sendiri punya beberapa varian berdasarkan ketebalan benangnya, biasanya ditandai dengan angka seperti 20s, 24s, dan 30s. Makin besar angkanya, makin tipis bahannya. Cotton Combed 20s adalah yang paling tebal, sering dipilih untuk kaos kerja atau kaos promosi karena tahan lama. Lalu ada 24s, yang sedikit lebih tipis tapi masih kokoh, cocok untuk pemakaian harian. Sedangkan 30s adalah yang paling tipis dan ringan, ideal untuk kaos distro atau kaos fashion yang ingin tampil lebih stylish dan adem. Dari sisi berat kain atau gramasi, 20s berkisar antara 190–210 gram per meter persegi, 24s sekitar 175–185 gram, dan 30s biasanya antara 140–160 gram. Jadi, kamu bisa sesuaikan dengan kebutuhan dan gaya kamu.
Nah, karena Cotton Combed termasuk bahan premium, perawatannya juga butuh perhatian khusus. Salah satu hal paling penting adalah saat mencuci. Banyak orang asal-asalan saat mencuci kaos, padahal ini bisa bikin kualitasnya cepat turun. Kalau kamu punya kaos bersablon, sangat disarankan untuk membalik kaos terlebih dahulu sebelum dicuci. Hal ini bisa melindungi sablon dari gesekan langsung dengan pakaian lain atau dinding mesin cuci. Gunakan air dingin dan sabun cuci yang lembut, hindari pemutih atau deterjen keras karena bisa merusak serat kain dan warna kaos.
Soal mengurangi air setelah dicuci, banyak orang langsung memeras kaos dengan kuat. Tapi sebenarnya, cara ini kurang tepat, terutama kalau kaos kamu ada sablonnya. Memeras dengan kuat bisa membuat sablon retak dan kain jadi melar. Jadi, cara terbaik adalah dengan menekan kaos secara perlahan menggunakan handuk kering untuk menyerap air berlebih. Atau, kalau kamu pakai mesin cuci, gunakan mode spin yang lembut.
Proses penjemuran juga nggak kalah penting. Jangan jemur kaos langsung di bawah terik matahari dengan posisi sablon menghadap ke luar. Ini bisa membuat warna cepat pudar dan sablon gampang pecah. Sebaiknya, jemur kaos dalam kondisi terbalik, dan letakkan di tempat teduh yang masih ada sirkulasi udara. Biarkan kering secara alami tanpa dijemur terlalu lama agar kain tetap lembut dan warna tidak cepat kusam.
Setelah kaos kering, saatnya menyimpannya dengan baik. Hindari menggantung kaos terlalu lama di hanger karena bisa membuat bagian leher melar, terutama untuk kaos dengan kerah yang lentur. Lebih baik lipat dan simpan di lemari, dan pastikan tempat penyimpanan tidak lembap agar kaos tetap segar dan tidak bau apek. Kalau kamu suka menyetrika, lakukan dengan suhu rendah dan jangan langsung di bagian sablon. Gunakan kain pelapis atau setrika bagian dalam kaos saja.
Dengan perawatan yang tepat, kaos Cotton Combed kamu bisa tetap awet, lembut, dan enak dipakai bertahun-tahun. Nggak perlu gonta-ganti kaos tiap bulan kalau kamu bisa merawatnya dengan cara yang benar. Jadi, mulai sekarang, rawat kaosmu seperti kamu menjaga gaya kamu sendiri—dengan hati-hati, penuh perhatian, dan tentu aja, tetap gaya!