Halo, siuluk! Kopi itu udah jadi bagian dari hidup banyak orang, termasuk kamu, kan? Nah, ada dua jenis kopi yang sering banget dibahas, yaitu robusta (Coffea canephora) dan arabika (Coffea arabica). Dua jenis kopi ini punya rasa yang beda banget, apalagi soal rasa pahitnya. Yuk, kita bahas kenapa robusta lebih pahit dan apa yang bikin arabika lebih halus. Tetap simak, ya!
Karakteristik Rasa Robusta dan Arabika
Robusta
Robusta itu terkenal dengan rasa yang kuat, pahit, dan cenderung kasar. Rasanya lebih “berat” di lidah, kayak ada aftertaste yang nempel. Jadi kalau misal kopi robusta yang kamu dapat kurang pahit bisa jadi perlakuan pasca sangrai yang salah, contohnya karena produksi ratusan kilogram, atau bertonton, sekali sangrai, beberapa roaster akan menyiram air hasil sangrai kopi mereka agar panas tidak berlangsung lama dan membuat kopi menjadi gosong, dan buruknya kalau ternyata kopi yang kamu minum dicampur dengan bahan lain untuk menambah volume, atau juga mungkin kopi yang kamu minum adalah kopi blend dengan jenis kopi lainnya yang membuat rasa pahit robustamu tertutupi dan makin nikmat. Buat kamu yang suka kopi “nendang” mungkin robusta cocok banget.
Arabika
Arabika beda cerita, siuluk! Rasanya lebih kompleks, ada manis-manisnya, asamnya juga lembut. Kalau kamu pernah minum kopi yang ada rasa buah-buahan atau bunga-bungaan, itu pasti arabika. Pahitnya ada, tapi lebih halus, nggak terlalu dominan.
Kenapa Robusta Lebih Pahit?
Rasa pahit di kopi itu dipengaruhi banyak hal, mulai dari genetik sampai proses pengolahannya. Ini dia alasan kenapa robusta lebih pahit:
- Kandungan Kafein yang Lebih Tinggi Robusta punya kafein hampir dua kali lipat dibanding arabika. Kafein ini salah satu penyebab utama rasa pahit di kopi. Kalau robusta, kandungan kafeinnya sekitar 2,7% sampai 4%, sedangkan arabika cuma 1,2% sampai 1,5%. Jadi, jangan heran kalau robusta lebih “gahar”.
- Kandungan Asam Klorogenat (CGA) yang Tinggi Asam klorogenat ini senyawa yang bikin rasa pahit dan agak sepet. Robusta punya asam klorogenat sekitar 7% sampai 10%, sedangkan arabika cuma 5,5% sampai 8%. Waktu disangrai, asam klorogenat ini pecah jadi senyawa yang bikin rasa pahit makin terasa.
- Komposisi Minyak Alami Minyak alami di robusta lebih sedikit dibanding arabika. Padahal, minyak ini bantu banget untuk menyamarkan rasa pahit. Jadi, robusta terasa lebih “keras”.
- Lingkungan Tumbuh Robusta biasanya tumbuh di dataran rendah dengan suhu panas, sedangkan arabika lebih suka dataran tinggi yang lebih sejuk. Lingkungan ini pengaruh banget ke rasa, termasuk rasa pahit di biji kopi.
- Pengolahan Pasca Panen Robusta sering diproses pakai metode kering (proses kering), jadi rasa pahitnya lebih tajam. Kalau arabika, biasanya pakai metode basah (proses basah), yang bikin rasanya lebih bersih dan kompleks.
Kenapa Arabika Cenderung Nggak Terlalu Pahit?
- Kandungan Gula yang Lebih Tinggi Arabika punya gula alami lebih banyak dibanding robusta. Ini bikin rasa kopi lebih manis dan bisa menyeimbangkan rasa pahitnya.
- Kandungan Asam yang Beragam Arabika kaya sama asam organik, kayak asam malat dan asam sitrat, yang kasih rasa asam segar. Rasa asam ini bikin pahitnya nggak terlalu “nyolot”.
- Proses Pemanggangan Biji arabika biasanya dipanggang lebih ringan atau sedang biar profil rasanya tetap kompleks. Pahitnya jadi lebih halus dibanding robusta yang sering dipanggang lebih gelap.
- Struktur Genetik Arabika punya jumlah kromosom lebih banyak dibanding robusta, yaitu 44 dibanding 22. Genetik ini bikin arabika bisa punya rasa yang lebih kompleks dan seimbang, termasuk pahitnya.
Kesimpulan
Nah, siuluk, perbedaan rasa pahit antara robusta dan arabika itu karena kombinasi faktor genetik, lingkungan tumbuh, sama cara pengolahannya. Robusta lebih pahit karena kafein dan asam klorogenat yang tinggi, plus metode pengolahan yang bikin pahitnya makin keluar. Sebaliknya, arabika lebih lembut karena punya gula alami, asam organik, dan proses yang lebih “santai”.
Jadi, siuluk, kamu lebih ditim robusta yang “nendang” atau arabika yang kompleks dan elegan? Pilih sesuai selera, yang penting nikmatin prosesnya. Semangat ngopi!